Prof. Dr. K. H. Ma'ruf adalah ulama dan politisi Indonesia. Amin saat ini menjabat Ketua Majelis Ulama Indonesia.

Amin duduk sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden pada masa jabatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pada 9 Agustus 2018, ia diumumkan sebagai calon Wakil Presiden Indonesia pada pemilihan umum Presiden Indonesia 2019, mendampingi petahana Joko Widodo.

Disarikan dari berbagai sumber, Ma'ruf Amin lahir di Tangerang pada 11 Maret 1943. Sejak kecil dia sudah akrab dengan pendidikan keagamaan. Pada umurnya yang ke-12 (1955), selain menjadi siswa di Sekolah Rakyat (SR) Kresek, Tangerang, Banten, dia juga siswa di Madrasah Ibtidaiyah Kresek, Tangerang.

Dia kemudian hijrah ke Jawa Timur untuk menjadi santri di Madrasah Tsanawiyah Pesantren Tebuireng, Jombang, pada 1958. Jenjang studi sekolah menengah atas ia tempuh di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Tebuireng pada 1961.

Sebelum menjadi mahasiswa Fakultas Ushuluddin Universitas Ibnu Chaldun, Bogor, pada 1967, Ma'ruf sempat menyantren di Banten pada 1963.

Sebagai seorang pendakwah sekaligus dosen, Ma'ruf sebetulnya tidak pernah mengenyam pendidikan jenjang studi master dan doktor. Namun, pada 2017, Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang menganugerahkan gelar guru besar di bidang Mu'amalah Syari'iyah di Fakultas Syariah UIN.

Karier akademiknya dimuai ketika dia mengajar sebagai guru di sekitar Jakarta Utara pada periode 1964-1970, dan menjadi dosen di Fakultas Tarbiyah Univrsitas Nahdhatul Ulama (Unnu) Jakarta pada 1968. Kemudian, dia menjadi Direktur dan Ketua Yayasan Lembaga Pendidikan dan Yayasan Al-Jihad pada 1967.

Sebelum menjabat sebagai Ketua MUI, dia berkiprah di dunia politik. Selama 1971-1982, dia merupakan anggota Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Kemudian, dia berpindah ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dari 1997 hingga 2007.

Ia pernah menjabat sebagai legislatif anggota DPRD DKI Jakarta utusan golongan untuk 1971-1973. Selanjutnya, mewakili PPP, ia menjadi anggoota DPR RI pada 1973 hingga 1977. Bahkan, ia pernah menjadi pimpinan Komisi A dari Fraksi PPP.

Setelah meloncat ke PKB, dia merupakan anggota MPR RI untuk 1997-1999. Memasuki era reformasi, ia kembali terpilih menjadi anggota DPR RI dari Fraksi PKB selama 1999-2004. Bersama PKB, Ma'ruf pernah menjabat sebagai ketua Komisi VI DPR RI. Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Syuro PKB pada 1998.

Bukan tanpa alasan Jokowi memilih seorang kiai yang saat ini sudah berusia 75 tahun. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menilai Ma'ruf sebagai sosok yang nasionalis-religius. Sebagai seorang ulama, kehadirannya bisa diterima partai koalisi yang mengusung Jokowi untuk periode kedua.

"Mungkin ada beberapa yang tidak puas. Tapi Beliau pernah duduk di legislatif, anggota DPRD, MPR RI, Rais Aam NU, dan ketua MUI. Saat ini juga menjabat sebagai Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP)," kata Jokowi di Restoran Plataran, Jakarta, Kamis (9/8).